ada lima
peraturan fundamental dalam metode Durkheim,
yaitu :
1.
Mendefinisikan Objek Yang Dikaji Secara Objektif
Disini
yang menjadi sasaran adalah sebuah peristiwa sosial yang bisa diamati diluar
kesadaran individu. Definisi tidak boleh mengandung prasangka terlepas dari
apapun yang kira-kira akan menjadi kesimpulan studi. Contohnya : sebagai
mahasiswa jurusan pendidikan Durkheim berminat pada tujuan definitive :
“
Pendidikan adalah tindakan yang
dilaksanakan oleh generas-generasi dewasa kepada generasi yang belum dewasa
dalam kehidupan sosial. Pendidikan bertujuan untuk membangkitkan kan
mengembangkan sejumlah kondisi fisik, intelektual dan moral pada anak seperti
yang dituntut masyarakat politik terhadap si anak dalam keseluruhan dan milieu
sosial yang diperuntukkannya.
2.
Memilih Satu Atau Beberapa Criteria Yang
Objektif
Dalam
buku De la division du travail social atau
Pembagian Kerja Secara Sosial Durkheim mempelajari berbagai bentuk solidaritas sosial yang
berbeda-beda dari sudut hukum. Begitu pula ia berusaha mncari penyebab tindakan
bunuh diri. Namun masih harus lebih banyak diperhatikan tentang kriteria-kriteria
dalam mengajukan analisis tersebut.
3.
Menjelaskan Kenormalan Patologi
Ada
beberapa situasi yang bersifat kebetulan dan sementara yang bisa
mengacaukan keteraturan peristiwa. Jadi
kita harus bisa membedakan situasi-situasi normal yang menjadi dasar
kesimpulan-kesimpulan teoritis. Dapat kita bandingkan pemikiran dengan metode
ideal tipikal dari Max Weber. Yang riil selalu terlihat orisinal dalam
kompleksitasnya, namun bisa pula kita mencari struktur dari cirri khas yang
menonjol ini.
4.
Menjelaskan Masalah Sosial Secara “Sosial”
Sebuah
peristiwa sosial tidak hanya bisa dijelaskan lewat keinginan individual yang
sadar, namun juga melalui peristiwa atau tindakan sosial sebelumnya. Setiap
tindakan kolektif mempunyai satu signifikansi dalam sebuah system interaksi dan
sejarah. Inilah yang disebut metode Durkheim.
5.
Mempergunakan Metode Komparatif Secara
Sistematis
Inilah
semua hal yang telah kita singgung diatas. Hanya komparativisme terhadap suatu
demonstrasi sosiologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar